sebuah puisi yang pernah di tulis seseorang buat ku
saat raga tak lagi bernyawa
Awalku mengenalmu adalah awal yang terindah kau bagai embun penyejuk lara penghias buramnya coretan hari-hariku yang kian tak menentu kapan akhirnya.
Berkawal dari sepinya hari-hariku kutemukan dirimu disela-sela kesendirianku engkau datang bermahkotakan senyuman berhiaskan keteguhan hati
Kulalui lorong demi lorong kehidupan berpetualang digurun tak berair kutambatkan hati didermaga emas berharap hidupku tak panjang hingga...... kuterseret dalam kabut kejinggaan tersorot tajam tatap matamu seakan memaksaku tuk bangkit menyadarkan ku akan dunia juga pada Tuhan
Angin malam menerpa wajahku gerimis mengusik lamunku hadirkan sosok bayangmu menimbulkan tanya dihati ini
Ada sebias ragu yang mengganggu hari-hariku dan mimipi-mimpiku masihkah kau ingat aku bila ragaku tak lagi bernyawa...????
Lewat untai kata ini kukirim bisik suara hati bahwa engkau adalah akar bagiku dan namamu kan selalu terukir dihatiku hingga malaikat pencabut nyawa menghampiriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar