Rabu, 13 Juni 2012

sebuah puisi yang pernah di tulis seseorang buat ku

saat raga tak lagi bernyawa


Awalku mengenalmu adalah awal yang terindah

kau bagai embun penyejuk lara
penghias buramnya coretan hari-hariku
yang kian tak menentu kapan akhirnya.

Berkawal dari sepinya hari-hariku

kutemukan dirimu disela-sela kesendirianku
engkau datang bermahkotakan senyuman
berhiaskan keteguhan hati

Kulalui lorong demi lorong kehidupan

berpetualang digurun tak berair
kutambatkan hati didermaga emas
berharap hidupku tak panjang
hingga......
kuterseret dalam kabut kejinggaan
tersorot tajam tatap matamu
seakan memaksaku tuk bangkit
menyadarkan ku akan dunia juga pada Tuhan

Angin malam menerpa wajahku

gerimis mengusik lamunku
hadirkan sosok bayangmu
menimbulkan tanya dihati ini

Ada sebias ragu

yang mengganggu hari-hariku dan mimipi-mimpiku
masihkah kau ingat aku
bila ragaku tak lagi bernyawa...????

Lewat untai kata ini

kukirim bisik suara hati
bahwa engkau adalah akar bagiku
dan namamu kan selalu terukir dihatiku
hingga malaikat pencabut nyawa menghampiriku.


By. Sams for. B'Ian